develop free website

CALUNG BLOGGER

Calung Blogger, situs yang dibuat untuk mengagendakan yang terkait dengan situasi dan kondisi Kampung Calung, yang memfokuskan terhadap inovasi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Lingkungan Sekitar Karawang Selatan.
Sebagai bagian wilayah NKRI, Calung Blogger mendukung pembangunan nasional terutama dalam pembentukan karakter dan kreatifitas yang berbasis akhlak.

Mobirise

Salah satu dialek bahasa sunda di Jawa Barat adalah bahasa dialek Karawang. Dulu dialek bahasa di daerah Karawang terutama di Kampung Calung adalah bahasa sunda kasar. Berbeda dengan keadaan sekarang, banyak perubahan-perubahan yang terjadi terkait undak usukna basa atau Tata Bahasanya. Karena mungkin banyak pendatang baru atau warga Karawang yang anaknya hasil perkawinan dengan orang priangan. Yah kalau bicaranya kedengaran tidak terlalu menyinggung perasaan orang. coba kalau dulu. Kalau marah sama istri atau anak, maka yang keluar adalah kata-kata pedas atau kasar. Seperti kalau anak terlambat pulang ke rumah, apa yang dikatakan orangtuanya..." Tangkurak sia..!, naha waka balik ka imah..!, mantog deui we kadituh sing seubeuh ulinna". atau kalau ada di rumah,jika ada kekesalan orangtua sama anak " Haling kadituh siah tong ngajedog di jajalaneun bisi kaleyek". Ada lagi kata-kata marah tapi juga lucu," Busyet...! teu kira-kira siah boga kakadut teh, dilebok kabeh kejo sadingkul ku sia...!". Bandingkan dengan orang priangan kalau marah.." Engke deui mah mun indit-inditan wawartos heula ka mamah atawa ka apa, cik tos emam acan, tuh geura emam bisi engke nyeuri beuteung", sembari ibunya menangis karena kesal bercampur rindu sama anak. Kalau terdengar oleh orang Karawang, mungkin kata-kata tersebut hanya dianggap nasehat bukan kalimat orang yang marah. Makanya kalau orang Karawang dimarahi oleh orang priangan, paling ngomong " Waduh bageur nya, sugan teh rek nyarekan ka urang". Nah dari dialek-dialek tersebut penulis akan mencoba untuk membuat sebuah kamus bahasa sunda dialek orang Karawang.

Contoh Kamus :
DIALEK BAHASA KARAWANG
HURUF A
1. Abah
·Bapak, ayah; Tah eta teh abah sim kuring (Nah yang itu bapak saya).
·Abahna pamajikan kuring disebut mitoha,
( Bapaknya istri saya disebut mertua)
Huruf yang berkaitannya
Babah, Lebah, Lembah, simbah, rebah, rubah, tabah, dst.
Penerapan Bahasa
Kata ini digunakan secara umum didaerah oleh pinggiran-pinggiran kampung, sementara bahasa perlente menggunakan Bahasa halus,apa atau papah, memanggil abah itu tidak selamanya untuk ayah atau bapaknya seorang anak, tetapi jika seseorang laki-laki kelihatan tua maka banyak orang memanggilnya Abah.

2. Abong, Abongkena
·Mentang-mentang; Abong manehna jelema beunghar, mani ngahina pisan ka kuring teh ( Mentang-mentang dia itu orang kaya, menghina sekali pada saya).
Huruf yang berkaitannya
Tembong, sombong,gombong, kobong, cebong, kecebong, dst.


Penerapan Bahasa
Kata ini digunakan aktif untuk subyek orang kedua, sementara orang pertama akan menjadi obyek penderita. Apakah kata abong bisa berubah makna?, yang tadinya “Mentang-mentang. Coba lihat kalimat lain. Abong ah teu kabagean mah, pan geus alasna sewang-sewangan. Kata mentang-mentang tidak bisa diterapkan dalam kalimat tersebut. "Abong ah" bisa berubah menjadi kata "Masa iya ". Kalau dilanjut ‘ " Masa iya tidak dapat bagian, padahal itu sudah jatah masing-masing.

Kecuali kalimat ini untuk merespon adanya informasi yang tersebar dimasyarakat, bahwa seseorang atau sekelompok warga tidak terbagi jatah, misalkan. Maka kalimat jawaban " Abong Ah" itu benar, karena kata itu untuk membantah terkait salahnya informasi. Tetapi, ketika pengucapan kalimat itu tidak ada informasi terkait sesuatu yang diberikan, maka kalimat tersebut rancu karena salah satu kata dalam penempatannya salah.
Dan inilah yang dimaksud dialek bahasa, yang masing-masing daerah memiliki arti, makna dan pemahaman yang berbeda-beda, sehingga dalam menanggapinya kita harus mengkaji lebih teliti. Di Karawangpun, kemungkinan besar antara kecamatan memiliki dialek bahasa tersendiri.
Seperti di sebelah selatan Karawang bahasa dialeknya sunda kasar dan sebagian kecil berbahasa melayu, di Karawang bagian tengah bahasa dialeknya berbahasa sunda sedang, ada juga melayu dan di bagian utara ada bahasa sunda sedikit kasar, betawi ora, bahasa melayu dan di daerah pantai utara Karawang ada dialek berbahasa jawa campur sari, sundanya ada jawanya juga ada. Untuk dialek bahasa sunda halus di Karawang kiranya hanya orang-orang tertentu saja, seperti orang-orang priangan yang sudah lama menetap di Karawang, terutama di daerah perkotaan.

Mobirise